Pages

Selasa, 23 November 2010

Hunian Asli Sumatra Barat

Rumah Gadang atau Rumah Godang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak di jumpai di Provinsi Sumatra Barat,  Indonesia. Rumah ini juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjung.

Rumah Gadang sebagai tempat tinggal bersama, mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri. Jumlah kamar bergantung kepada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Setiap perempuan dalam kaum tersebut yang telah bersuami memperoleh sebuah kamar. Sementara perempuan tua dan anak-anak memperoleh tempat di kamar dekat dapur. Gadis remaja memperoleh kamar bersama di ujung yang lain.
Seluruh bagian dalam Rumah Gadang merupakan ruangan lepas kecuali kamar tidur. Bagian dalam terbagi atas lanjar dan ruang yang ditandai oleh tiang. Tiang itu berbanjar dari muka ke belakang dan dari kiri ke kanan. Tiang yang berbanjar dari depan ke belakang menandai lanjar, sedangkan tiang dari kiri ke kanan menandai ruang. Jumlah lanjar bergantung pada besar rumah, bisa dua, tiga dan empat. Ruangnya terdiri dari jumlah yang ganjil antara tiga dan sebelas.

Rumah Gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bahagian muka dan belakang. Dari bagian dari depan Rumah Gadang biasanya penuh dengan ukiran ornamen dan umumnya bermotif akar, bunga, daun serta bidang persegi empat dan genjang. Sedangkan bagian luar belakang dilapisi dengan belahan bambu. Rumah tradisional ini dibina dari tiang-tiang panjang, bangunan rumah dibuat besar ke atas, namun tidak mudah rebah oleh goncangan, dan setiap elemen dari Rumah Gadang mempunyai makna tersendiri yang dilatari oleh tambo yang ada dalam adat dan budaya masyarakat setempat. Pada umumnya Rumah Gadang mempunyai satu tangga yang terletak pada bagian depan. Sementara dapur dibangun terpisah pada bagian belakang rumah yang didempet pada dinding.

Pada bagian dinding Rumah Gadang di buat dari bahan papan, sedangkan bagian belakang dari bahan bambu. Papan dinding dipasang vertikal, sementara semua papan yang menjadi dinding dan menjadi bingkai diberi ukiran, sehingga seluruh dinding menjadi penuh ukiran. Penempatan motif ukiran tergantung pada susunan dan letak papan pada dinding Rumah Gadang.
Pada dasarnya ukiran pada Rumah Gadang merupakan ragam hias pengisi bidang dalam bentuk garis melingkar atau persegi. Motifnya umumnya tumbuhan merambat, akar yang berdaun, berbunga dan berbuah. Pola akar biasanya berbentuk lingkaran, akar berjajaran, berhimpitan, berjalinan dan juga sambung menyambung. Cabang atau ranting akar berkeluk ke luar, ke dalam, ke atas dan ke bawah.
Disamping motif akar, motif lain yang dijumpai adalah motif geometri bersegi tiga, empat dan genjang. Motif daun, bunga atau buah dapat juga diukir tersendiri atau secara berjajaran.

Selengkapnya...

Pesona Bawah Laut Wakatobi


Taman Nasional Wakatobi (TNW) merupakan salah satu dari sedikit dan terluas taman nasional laut di Indonesia. Nama Wakatobi sendiri diambil dari nama-nama daerah-daerah yang terdapat di sekitarnya, yaitu Wangi-Wangi (Wanci), Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Taman Nasional Wakatobi memiliki potensi sumberdaya alam laut yang bernilai tinggi baik jenis dan keunikannya, dengan panorama bawah laut yang menakjubkan. Ekosistem terumbu karang dinilai sebagai ekosistem laut pantai yang sangat produktif yang dapat ditemui di perairan tropis.

Taman nasional ini memiliki 25 buah gugusan terumbu karang dengan keliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km. Lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili diantaranya Acropora formosa, A. hyacinthus, Psammocora profundasafla, Pavona cactus, Leptoseris yabei, Fungia molucensis, Lobophyllia robusta, Merulina ampliata, Platygyra versifora, Euphyllia glabrescens, Tubastraea frondes, Stylophora pistillata, Sarcophyton throchelliophorum, dan Sinularia spp.


Kekayaan jenis ikan yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93 jenis ikan konsumsi perdagangan dan ikan hias diantaranya Argus Bintik (Cephalopholus argus), Takhasang (Naso unicornis), Pogo-Pogo (Balistoides viridescens), Napoleon (Cheilinus undulatus), Ikan Merah (Lutjanus biguttatus), Baronang (Siganus guttatus), Amphiprion melanopus, Chaetodon specullum, Chelmon rostratus, Heniochus acuminatus, Lutjanus monostigma, Caesio caerularea, dan lain-lain.


Selain terdapat beberapa jenis burung laut seperti Angsa-batu Coklat (Sula leucogaster plotus), Cerek Melayu (Charadrius peronii), Raja Udang Erasia (Alcedo atthis); juga terdapat tiga jenis penyu yang sering mendarat di pulau-pulau yang ada di taman nasional yaitu Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Tempayan (Caretta caretta), dan Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea).


Namun pemanfaatan yang dilakukan selama ini adalah penangkapan ikan dan pengambilan batu karang oleh masyarakat secara tradisional. Apabila kegiatan ini tidak dikelola secara arif maka cenderung akan berkembang ke arah ekploitasi yang berlebihan. Hal ini akan mengancam kelestarian sumberdaya yang pada gilirannya akan mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitar juga.

Selengkapnya...

Kamis, 11 November 2010

Tanduk Majeng (Madura)

Olle ollang paraona alla jere
olle ollang ala jere ka Madure
Olle ollang paraona alla jere
olle ollang alla jere ka Madure

Ngapote ka’ wa lajere eta ngale
Reng majeng tan tona la pade mole

Mon tengguh deri ombek pajelena
Maseh benyak o angguh ‘leh olehna

Duh mon a jeling odikna o reng majengan
A bental ombek sapok angen salanjengan
Lir sa a lir lir sa alir alir alir
gung, Lir sa alir lir sa alir alir alir gung 

Selengkapnya...

Selasa, 09 November 2010

Zamrud Khatulistiwa

Aku bahagia hidup sejahtera di khatulistiwa
Alam berseri-seri bunga beraneka
Mahligai rama-rama, bertajuk cahya jingga
Surya di cakrawala

S'lalu berseri alam indah permai di khatulistiwa
Persada senyum tawa, hawa sejuk nyaman
Wajah pagi rupawan burung berkicau ria
Bermandi embun surga
 
 Syukur ke hadirat yang maha pencipta
Atas anugerah-nya tanah nirmala
Bersuka cita, insan di persada yang aman sentosa
Damai makmur merdeka di setiap masa
Bersyukurlah kita semua
( bersatulah kita semua)

S'lalu berseri, alam indah permai di indonesia
Negeri tali jiwa hawa sejuk nyaman
Wajah pagi rupawan burung berkicau ria
Bermandi embun surga

Syukur ke hadirat yang maha kuasa
Atas anugerah-nya tanah bijana

By : Chrisye
Satu rangkaian kata yang penuh makna dan dinyanyikan dengan indah oleh penyanyi legendaris Indonesia, (Alm) Chrisye. Itulah lebih kurang gambaran tentang Rumah Kita yang penuh pesona ini.
Keindahan alam yang tak akan pernah kita jumpai di manapun di dunia ini. Hutan yang lebat, sungai-sungai yang mengalir dari gunung-gunung yang berjajar memagari sawah-sawah hijau yang terhampar dan menjadi tempat burung-burung bernyanyi bersukaria.
Sadar atau tidak, sebenarnya Indonesia adalah negeri yang amat kaya. Terlepas dari kekayaan alam di atas, kita masih punya kekayaan lain yang tak ternilai harganya. Kekayaan Budaya. Ya, kekayaan budayalah yang membuat Rumah Kita ini lebih kaya dari 'rumah-rumah' orang lain di alam ini.
Oleh karena itu, sudah sepatutnyalah kita bersukur ke hadirat Yang Maha Kuasa, Allah SWT, karna kita dikaruniai Zamrud Khatulistiwa ini sebagai tempat singgah sementara kita di jagad raya.. Selengkapnya...